Menelusuri Jejak Sejarah Keju: Dari Zaman Kuno Hingga Era Modern

Eksistensi keju di era modern ini sudah tidak diragukan lagi. Banyak makanan yang dipadukan dengan keju, baik sebagai bahan utama, campuran, ataupun topping. Kehadirannya cukup memperkaya rasa pada masakan yang disajikan.

Namun, sebelum eksistensinya umum di mata banyak orang, keju merupakan bagian dari warisan budaya yang menghiasi meja-meja sepanjang sejarah peradaban manusia. Kami akan mengajak kamu menelusuri perjalanan keju, dari asalnya yang sederhana sampai menjadi produk modern yang beragam dan komplek. Simak terus, ya!

Apa Itu Keju?

Sebelum menyelami sejarah keju, penting untuk memahami apa itu keju. Keju merupakan produk yang dibuat dari susu hewan seperti sapi, kambing, domba, atau kerbau. Proses ini menghasilkan padatan yang kemudian dikeringkan dan diawetkan, yang kita kenal sebagai keju. Keju menawarkan rasa yang unik, tekstur, dan aroma yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan metode pembuatannya.

Asal Mula Keju

Mengutip dari National Historic Cheese-making Center, menurut mitologi Yunani kuno keju mungkin ditemukan secara tidak sengaja dari praktik menyimpan susu dalam wadah yang terbuat dari lambung hewan. Rennet, sebuah enzim yang terdapat di lambung hewan ruminansia, menyebabkan susu menggumpal dan memisahkan antara bahan padat (curd) dan cairan (whey).

Perkembangan Keju di Era Kuno

 

1. Keju di Mesir Kuno

Keju merupakan makanan penting bagi masyarakat Mesir Kuno dan sering disajikan sebagai persembahan untuk para dewa. Bukti tertua mengenai keju ditemukan di Mesir Kuno, dengan lukisan dinding dan artefak yang menggambarkan proses pembuatan keju sekitar 3.000 tahun SM. Masyarakat Mesir Kuno mengembangkan teknik pengeringan keju yang memungkinkannya untuk bertahan lama, sehingga menjadi sumber makanan yang penting bagi petani dan pekerja.

2. Keju di Yunani dan Romawi Kuno

Keju juga memainkan peran penting dalam budaya Yunani dan Romawi Kuno. Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan berbagai teknik pembuatan keju dan menggunakannya dalam berbagai hidangan. Keju feta, mozzarella, dan cheddar adalah beberapa contoh keju yang berasal dari era ini. Keju bahkan disebutkan dalam karya-karya sastra kuno seperti Iliad karya Homer dan tulisan Aristoteles.

3. Keju di Kekaisaran Bizantium

Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi, tradisi pembuatan keju dilanjutkan oleh Kekaisaran Bizantium. Kekaisaran Bizantium memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan tentang pembuatan keju ke seluruh Eropa. 

Biara-biara Bizantium menjadi pusat produksi keju dan mengembangkan berbagai resep dan teknik baru. Keju menjadi komoditas penting dalam perdagangan dan diet masyarakat Bizantium, dengan jenis-jenis keju seperti kaseri dan kefalograviera menjadi populer.

Baca Juga: 6 Negara Penghasil Keju Terbesar Di Dunia

Keju di Abad Pertengahan

 

1. Perkembangan Teknologi Pembuatan Keju

Abad Pertengahan menandai kemajuan teknologi dalam pembuatan keju. Selama Abad Pertengahan, para petani dan biara-biara memainkan peran penting dalam mengembangkan teknik pembuatan keju. 

Mereka menyempurnakan metode penyaringan, penggumpalan, dan pematangan keju. Penggunaan rennet, enzim dari perut anak sapi, menjadi umum dalam proses pembuatan keju, menghasilkan tekstur dan rasa yang lebih baik.

2. Munculnya Berbagai Jenis Keju Baru

Berbagai jenis keju baru muncul di Eropa selama Abad Pertengahan, seperti keju cheddar, brie, dan camembert. Keju menjadi semakin populer dan dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. Setiap wilayah mengembangkan ciri khas keju mereka sendiri, yang dipengaruhi oleh iklim, jenis ternak, dan teknik tradisional setempat.

Baca Juga: 8 Jenis Keju yang Paling Sering Dicari Pecinta Keju!

Keju di Era Modern

Globalisasi dan perdagangan internasional telah memungkinkan penyebaran keju ke seluruh dunia. Negara-negara seperti Prancis, Italia, Swiss, Belanda, dan Amerika Serikat menjadi pusat produksi keju utama, dengan ekspor ke berbagai belahan dunia.

Di era modern, keju telah mengalami diversifikasi yang luar biasa. Terdapat ribuan jenis keju dengan rasa, tekstur, dan aroma yang beragam, mulai dari keju lembut hingga keras, dari rasa manis hingga asin, dan dari rasa ringan hingga kuat. Keju juga digunakan dalam berbagai masakan, baik sebagai topping, bahan campuran, maupun sebagai hidangan utama.

Nah! Begitulah perjalanan sejarah keju. Dari penemuan sederhana di masa lalu hingga menjadi produk modern yang beragam, keju telah memperkaya budaya kuliner di seluruh dunia. Dengan terus mengembangkan teknik dan menciptakan varian baru, The Laughing Cow percaya keju akan terus menjadi bagian penting dari hidangan dan warisan kuliner kita di masa depan.