Tahukah kamu ada berapa banyak jenis keju di dunia ini? Salah satu cara yang paling umum untuk membedakan jenis keju adalah berdasarkan teksturnya. Tekstur inilah yang seringkali menjadi penentu bagaimana kita menikmati keju, baik itu sebagai camilan, bahan masakan, atau pelengkap hidangan utama.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai kategori tekstur keju dan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tekstur tersebut.
Kategori Tekstur Keju
Tekstur keju mengacu pada konsistensi dan kelembutan atau kekerasan keju ketika dikonsumsi. Tekstur ini dapat bervariasi mulai dari sangat lunak hingga sangat keras, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor selama proses pembuatan keju.
Keju Lunak
Seperti namanya, keju lunak memiliki tekstur yang lunak, lembut, dan creamy. Tingginya kandungan air yang ada di dalam keju, membuat keju ini lembut sehingga mudah untuk disebar atau dioles.
Keju yang termasuk dalam jenis keju lunak adalah Brie, Camembert, dan Mascarpone. Biasanya keju tersebut digunakan sebagai olesan roti, bahan campuran kue (dessert), hingga campuran saus.
Keju Semi Lunak
Karakteristik dari keju semi lunak hampir serupa dengan keju lunak. Namun, keju semi lunak memiliki kandungan air yang lebih sedikit dari keju lunak dan memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan keju lunak. Ketika dipotong, keju ini dapat menahan bentuknya, tapi tidak begitu padat untuk diparut.
Contoh keju yang termasuk dalam kategori keju semi lunak antara lain, Gouda, Monterey Jack, dan Fontina. Karena kemampuan melelehnya, biasanya jenis keju ini digunakan untuk topping, campuran pada hidangan penutup (dessert), atau digunakan dalam sandwich.
Baca Juga: Rekomendasi Keju yang Halal dan Aman Untuk Dikonsumsi!
Keju Semi Keras
Tekstur keju semi keras bisa dibilang berada di antara keju semi lunak dan keju keras. Namun, dibandingkan dengan keju semi lunak, keju ini lebih ideal untuk diparut karena teksturnya yang lebih padat. Karakteristik keju semi keras adalah memiliki sentuhan rasa buah dan kacang saat dikonsumsi.
Jenis keju yang termasuk dalam kategori ini adalah Cheddar, Parmesan, dan Gruyère. Mungkin yang paling sering kamu temukan sehari-hari adalah Cheddar. Biasanya keju-keju ini digunakan sebagai topping pada hidangan atau sebagai camilan.
Keju Keras
Keju keras adalah jenis keju yang memiliki kadar air sangat rendah atau bahkan kering. Keju ini cenderung sangat padat sehingga beberapa jenis kejunya perlu diparut menggunakan alat khusus. Namun, karena kandungan airnya yang rendah, keju ini memiliki umur simpan paling lama dibanding keju lainnya.
Asiago, Parmigiano-Reggiano, dan Romano adalah jenis-jenis keju yang termasuk dalam kategori keju keras. Karena waktu pematangan yang lama, keju ini memiliki rasa yang khas. Sehingga, dalam penggunaannya, keju keras biasanya dipakai untuk memberikan rasa tambahan pada hidangan.
Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Keju Basi Dari Aroma dan Rasa nya!
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekstur Keju
Jadi, itulah kategori tekstur keju atau tingkat kepadatan keju yang ada. Nah, kira-kira faktor apa yang membuat tekstur keju bisa berbeda-beda? Yuk, kita simak penjelasannya.
- Kandungan Lemak
Semakin tinggi kandungan lemak susu, keju yang dihasilkan cenderung lebih lembut dan kaya. Lemak memberikan tekstur yang creamy dan rasa yang lebih kompleks.
- Proses Pembuatan
Dalam proses pembuatan keju, terdapat satu proses yang bernama koagulasi. Koagulasi adalah proses penggumpalan protein susu menjadi dadih. Semakin lama dan kuat proses koagulasi, keju yang dihasilkan cenderung lebih keras.
- Waktu Pematangan
Proses pematangan adalah yang paling berpengaruh terhadap tekstur keju. Selama pematangan, bakteri dan jamur akan memecah protein dan lemak, mengubah rasa dan tekstur keju.
Mengetahui berbagai jenis tekstur keju dapat mempermudah kamu untuk memilih keju yang tepat untuk digunakan. Pengalaman dalam memasak dan kuliner juga menjadi lebih memuaskan. Apalagi ditambah dengan pilihan produk keju dari The Laughing Cow! Jangan lupa cek varian produk keju The Laughing Cow.