Keju edam adalah salah satu jenis keju khas Belanda yang terkenal di seluruh dunia. Keju ini memiliki bentuk bulat dengan lapisan lilin merah yang menjadi ciri khasnya. Selain bentuknya yang menarik, keju ini dikenal karena rasa yang lembut dan teksturnya yang tidak terlalu keras.

Keju edam sering menjadi pilihan utama dalam berbagai hidangan. Kandungan nutrisinya yang baik membuatnya disukai oleh banyak orang. Namun, keju ini juga memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak.

Mari kita bahas lebih lanjut tentang keunikan dan manfaat keju edam. Artikel ini akan membantu Anda memahami mengapa keju ini layak dicoba.

Asal Usul Keju Edam

Keju edam berasal dari kota Edam di wilayah Belanda Utara, tepatnya di provinsi North Holland. Sejarah keju ini dapat dilacak kembali ke abad ke-14, di mana para petani di sekitar kota Edam mulai mengembangkan teknik pembuatan keju yang khas. Pada masa itu, wilayah pedesaan Belanda terkenal dengan peternakan sapi yang berkualitas tinggi, yang menjadi bahan baku utama produksi keju.

Pada abad ke-17 dan ke-18, keju edam menjadi komoditas ekspor penting bagi Belanda. Keju ini sangat populer karena beberapa keunggulan, di antaranya:

  • Umur simpan yang panjang
  • Mudah dibawa dalam perjalanan jauh
  • Rasa yang ringan dan menyenangkan
  • Kemampuan untuk bertahan dalam berbagai kondisi cuaca

Para pelaut Belanda sering membawa keju edam dalam perjalanan maritim mereka, yang turut menyebarkan popularitas keju ini ke berbagai belahan dunia.

Baca Juga: 6 Negara Penghasil Keju Terbesar Di Dunia

Ciri Khas Keju Edam

Rasa

Keju edam memiliki rasa yang khas dan unik. Dalam versi mudanya, keju ini memiliki rasa ringan, sedikit asin, dan netral. Semakin tua keju ini, rasa akan semakin tajam dan kompleks, dengan sentuhan gurih yang lebih mendalam. Karakteristik rasa ini membuatnya cocok untuk berbagai hidangan, mulai dari camilan hingga hidangan utama.

Tekstur

Tekstur keju edam sangatlah khas. Pada keju muda, teksturnya lembut dan mudah dipotong, hampir mirip dengan mentega. Seiring bertambahnya umur, tekstur keju akan semakin keras dan padat. Keju edam muda biasanya memiliki tekstur yang elastis dan lentur, sementara keju tua akan memiliki tekstur yang lebih kering dan rapuh.

Warna

Warna keju edam umumnya kuning pucat hingga kuning cerah. Bagian luarnya sering dilapisi dengan lilin atau plastik berwarna merah atau kuning, yang menjadi ciri khas visual keju ini. Semakin tua keju, warnanya cenderung sedikit menggelap dan mendapatkan nuansa coklat muda.

Bentuk

Salah satu ciri paling mudah dikenali dari keju edam adalah bentuknya yang bulat dan pipih. Keju ini biasanya dibuat dalam ukuran sedang, dengan diameter sekitar 10-20 sentimeter. Bentuk bulatnya yang khas membuatnya mudah dikenali di antara berbagai jenis keju lainnya.

Manfaat dan Kegunaan Keju Edam

Keju edam tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan:

1. Sumber Protein Berkualitas

Keju edam kaya akan protein hewani yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Setiap 100 gram keju mengandung sekitar 25 gram protein bermutu tinggi.

Baca Juga: Manfaat Protein bagi Ibu Hamil dan Menyusui

2. Kaya Kalsium

Seperti keju pada umumnya, keju edam merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis.

3. Mengandung Vitamin dan Mineral

Keju ini mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, B12, dan mineral seperti fosfor dan seng yang penting bagi metabolisme tubuh.

4. Rendah Laktosa

Bagi mereka yang memiliki sensitivitas laktosa, keju edam yang telah difermentasi dapat menjadi pilihan yang lebih mudah dicerna.

Keju edam adalah pilihan sempurna bagi Anda yang ingin mencicipi keju khas dengan cita rasa unik. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih membuatnya cocok untuk semua kalangan.

Selain itu, keju ini juga menawarkan nilai gizi yang baik dan fleksibilitas dalam berbagai hidangan. Jika Anda seorang pecinta keju, mencoba keju edam adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.