Kamu pasti sudah mengetahui bahan utama keju adalah susu. Namun, tahukah kamu bahwa bahan keju bisa berbeda-beda berdasarkan jenis kejunya? Pada umumnya, keju memiliki empat bahan utama, yaitu keju, garam, kultur starter, dan rennet. Kemudian, jenis keju yang dihasilkan ditentukan oleh proses pembuatan keju dan bagaimana bahan-bahan tersebut disatukan.
Keju merupakan hasil dari proses unik yang memadukan tradisi, seni, dan ilmu pengetahuan. Untuk menghasilkan keju dengan berbagai rasa dan tekstur, keju-keju tersebut melalui proses yang panjang, mulai dari pemilihan peternakan hewan perah hingga sampai ke tangan para pembuat keju yang terampil. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan keju:
1. Pemilihan dan Sumber Susu
Langkah penting pertama dalam produksi keju adalah pemilihan dan pencarian susu berkualitas tinggi. Rasa dan karakteristik keju sebagian besar dipengaruhi oleh komposisi susu, dimana ini juga tergantung pada jenis hewan perah, pola makan, dan lingkungan tempat mereka dibesarkan. Peternak sapi perah memiliki peran penting dalam memastikan kualitas susu dengan menjaga standar kebersihan dan kesehatan yang ketat pada ternak mereka.
2. Pasteurisasi Susu
Setelah memperoleh susu, ini akan mengalami pasteurisasi, suatu proses memanaskan susu pada suhu tertentu untuk menghilangkan bakteri berbahaya sambil mempertahankan enzim dan nutrisi yang bermanfaat. Pasteurisasi memastikan keamanan dan konsistensi keju sekaligus memastikan pembuat keju memproduksi keju dengan bahan dasar yang baik.
3. Proses koagulasi
Proses koagulasi adalah tahap di mana keajaiban dimulai dimana enzim rennet yang berasal dari perut sapi muda atau melalui sumber mikroba ditambahkan sehingga susu menggumpal dan membentuk dadih. Dadih inilah yang pada akhirnya berubah menjadi keju
a. Penambahan enzim rennet
Penambahan enzim rennet membuat susu mengalami proses koagulasi atau penggumpalan susu. Rennet adalah enzim yang mendorong pembentukan dadih (curt), komponen padat keju. Saat susu di koagulasi, susu akan membentuk massa seperti gel yang kemudian dipotong kecil-kecil untuk melepaskan cairan (whey). Proses pemotongan dadih ini juga menentukan tekstur akhir keju. Dadih yang lebih besar menghasilkan keju yang lebih lembut, sedangkan dadih yang lebih kecil menghasilkan keju keras seperti cedar.
b. Memasak dan Meniriskan
Setelah itu, susu kembali dipanaskan dengan suhu yang sudah ditentukan untuk memisahkan cairan keju (whey). Lama dan suhu pemasakan berbeda-beda tergantung jenis keju yang diinginkan. Setelah tingkat kelembapan yang ideal tercapai, dadih dikeringkan, dan whey dapat digunakan untuk keperluan lain seperti pakan ternak atau dalam produksi produk berbahan dasar whey.
c. Menambahkan Garam
Garam adalah unsur penting dalam produksi keju untuk meningkatkan rasa, mengawetkan keju, dan memengaruhi proses penuaan. Pembuat keju menambahkan garam langsung ke dadih atau menggunakan larutan air garam untuk memberikan rasa yang diinginkan.
d. Pematangan
Untuk memberikan bentuk keju dan tekstur yang padat, dadih ditempatkan dalam cetakan dan kemudian diberikan tekanan. Proses pengepresan membantu mengeluarkan whey tambahan dan memastikan dadih saling menempel. Tekanan dan lama pengepresan bergantung pada jenis keju dan tekstur akhir yang diinginkan.
4. Penyimpanan dan Aging
Setelah dicetak dan ditekan, keju memasuki tahap pematangan dan penuaan, yang juga dikenal sebagai affinage. Periode ini bervariasi dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, di mana reaksi kimia dan enzimatik mengubah rasa dan tekstur keju. Pembuat keju dengan hati-hati mengontrol tingkat kelembapan dan suhu di ruang pemeraman khusus untuk menciptakan lingkungan yang sempurna untuk setiap jenis keju.
Begitulah proses pembuatan keju yang menciptakan rasa yang unik dan menarik. Menciptakan keju berkualitas tinggi membutuhkan perpaduan yang rumit dari berbagai faktor, mulai dari kualitas susu di peternakan hingga proses pembuatan keju dan penyimpanan. Faktor lainnya seperti lingkungan dan cuaca, pengemasan dan transportasi juga berkontribusi secara signifikan terhadap karakteristik keju.
Oleh karena itu, Keju The Laughing Cow memastikan setiap produknya dibuat dari susu sapi berkualitas tinggi dengan pakan non-GMO dan sudah melewati proses pasteurisasi sehingga aman untuk dikonsumsi segala usia, Belmoomy. Komitmen untuk memberikan pengalaman yang sehat dan menyenangkan terpancar dalam setiap gigitan keju The Laughing Cow yang lembut dan lezat.